Sabtu, 10 Desember 2011

spesies baru yang di temukan di papua

Papua, yang sering disebut juga pulau cendrawasih tak henti-hentinyaa membuat para ilmuwan penasaran, mereka mengatakan inilah salah satu tempat dimuka bumi paling misterius yang menyimpan banyak spesies unik dan mengagumkan yang belum ditemukan. dalam kurun waktu 10 tahun saja mereka menemukan lebih dari puluhan spesies baru di pulau yang dibagi menjadi 2 negara itu. dan berikut adalah Inilah 9 Spesies Baru yang di Temukan di Pulau Papua (2000-2011).

1. Kuskus bermata biru

Blue-Eyed Spotted Cuscus adalah possum kecil yang ditemukan pada tahun 2004 di Indonesia Nugini. Secara keseluruhan, pulau keragaman tertinggi pohon-tinggal marsupial di dunia, dengan 38 spesies yang luar biasa.


2. Giant Bent-Toed Gecko

Beberapa spesies reptilia 43 baru ditemukan di papua nugini selama sepuluh tahun periode laporan, termasuk ini Giant Bent-Toed Gecko , ditemukan tahun 2001 di Indonesia.


3. Striking damselfish

Adalah salah satu dari 1.060 spesies baru yang ditemukan pada atau dekat pulau New Guinea (lihat peta) antara tahun 1998 dan 2008, menurut sebuah laporan baru. Pulau tropis terbesar bumi terbagi antara Indonesia di barat dan Papua Nugini di timur.


4. Fleshy-Flowered Orchid

Adalah salah satu dari delapan spesies anggrek baru yang ditemukan di wilayah Kikori Nugini selama survei selama satu dekade.


5. Kadal biru kehijauan

Ditemukan di pulau Batanta, dari Semenanjung Papua, pada tahun 2001. Menjangkau sampai dengan 3,3 meter (meter) panjangnya, spesies ini salah satu penemuan paling spektakuler reptil di mana saja," menurut WWF.


6. Ikan pelangi

Papua nugini memiliki beberapa ikan air tawar paling indah ditemukan di mana saja, termasuk ikan pelangi kecil dan berseri berwarna, menurut WWF.


7. Snub-Fin Dolphin

Para ilmuwan membuat penemuan yang tak terduga di selatan perairan papua nugini pada tahun 2005: spesies baru lumba-lumba yang disebut Snub-Fin Dolphin.


8. Wattled Smoky Honeyeater

Ditemukan pada tahun 2005 selama ekspedisi Conservation International ke berselimut kabut dari Pegunungan Foja Propinsi Papua di Indonesia.


9. "Magnificent" Orchid

"Magnificent" Orchid Dendrobium limpidum secara resmi bernama pada tahun 2003.

Meskipun pengakuan terakhir, bunga dan kekayaan alam lainnya di New Guinea akan segera menghilang. Antara 1972 dan 2002, sekitar 24 persen dari hutan hujan Papua New Guinea telah dibersihkan atau terdegradasi oleh penebangan atau pertanian subsisten, menurut laporan WWF.

kisah di balik dongeng dunia

Menurut Wikipedia, Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Terkadang kisah dongeng bisa membawa pendengarnya terhanyut ke dalam dunia fantasi, tergantung cara penyampaian dongeng tersebut dan pesan moral yang disampaikan.

Namun selain pesan moral, dalam beberapa dongeng juga terdapat kisah yang menyeramkan seperti dongeng terkenal berikut ini.

Snow White and Seven Dwarfs

Ucapan terima kasih perlu kita alamatkan pada Walt Disney yang telah mengubah kisah Putri Salju dan 7 Kurcaci ini menjadi sebuah cerita yang legendaris seperti yang kita ketahui saat ini. Dalam versi asli epik ini, dikisahkan bahwa Ratu meminta bawahannya untuk menghabisi Putri Salju. Dan sebagai bukti kalau Putri Salju telah terbunuh, sang bawahan harus membawa jantung Putri Salju. Saat melepaskan Putri Salju, Bawahan Ratu membunuh rusa dan membawa jantung rusa itu ke hadapan Ratu, serta mengakui jantung itu milik Putri Salju. Sang Ratu lalu memakan jantung Putri Salju dan berharap kecantikan Putri Salju berpindah padanya.

Di akhir cerita, dikisahkan bahwa Putri Salju yang tewas setelah makan apel beracun, hidup lagi berkat ciuman seorang Pangeran. Setelah Putri Salju diboyong ke istana, sang Ratu dihukum. Namun berbeda dengan versi yang Kamu ketahui, hukuman untuk Sang Ratu sangatlah kejam. Kakinya dipasung dengan sepatu besi dan si Ratu dipaksa menari sampai mati di hadapan Putri Salju.


Cinderella

Kisah lain yang cukup populer di masa kanak-kanak kita adalah Cinderella alias Si Upik Abu. Dalam versi aslinya, saat Pangeran mencari pemilik sepatu kaca, Ibu Tiri Upik Abu berusaha sangat keras agar anak-anaknya terpilih sebagai pemilik sepatu. Putri yang kakinya kebesaran, jari-jarinya dipotong agar muat. Sementara Putri yang kakinya kekecilan, kakinya digilas dengan roda gerobak kuda yang sangat berat ( dari sinilah sebenarnya muncul istilah “Pain for Beauty” ( Biar Sakit Asal Cantik ) ). Pada akhirnya, cara itu tidak berhasil karena Sepatu Kaca itu tetaplah tidak muat untuk kedua kakak-beradik itu.

Ketika Sang Pangeran menemukan bahwa pemilik sepatunya adalah Cinderella, maka murkalah dia, dan segera memerintahkan burung elang peliharaannya untuk mematuk dan memakan mata Ibu Tiri Cinderella, kemudian mengusir Ibu Tiri dan adik-adik tirinya dari kota. Sang Ibu Tiri dan adik tiri Cinderella pada akhirnya menjadi pengemis yang tinggal di luar kota.


Hansel and Gretel

Kisah rekaan Brother Grimms ini awalnya dibuat untuk orang dewasa. Namun karena tidak populer, akhirnya diubah versinya dan disesuaikan untuk anak-anak. Dalam versi dewasanya, Hansel dan Gretel diceritakan sering disiksa oleh orang tuanya yang psycho. Sang ayah sering menyambuk mereka dan sang ibu suka melukai kedua anak itu dengan menyayat kulit mereka dan tertawa-tawa saat melihat darah mengalir keluar dari kulit yang tersayat itu.

Saat kedua anak itu kabur dari rumah, keduanya bertemu rumah yang terbuat dari permen/coklat, yang tidak lain adalah milik Tukang Sihir. Yang mengejutkan, Sang Tukang Sihir adalah Kanibal yang pada akhirnya membunuh dan memakan mereka. Hansel dan Gretel adalah kisah pertama yang mengangkat tema kanibalisme.


Little Red Riding Hood

Kisah klasik ini sebenarnya diangkat dari kisah nyata tentang penyerangan seekor srigala pada seorang anak perempuan berkerudung merah. Kejadian ini terjadi pada abad 18 di daerah Eropa. Waktu itu dikisahkan seorang anak disuruh orang tuanya mengunjungi nenek mereka yang sakit dan tinggal di hutan.

Awalnya, anak itu disuruh pergi subuh-subuh. Namun entah mengapa, sang anak memutuskan pergi tengah malam. Akibatnya, dia dikejar oleh srigala. Memang si anak lolos dari kejaran srigala dan berhasil tiba di rumah neneknya dengan selamat. Namun yang tidak diduga olehnya, ternyata ada seekor srigala yang telah memakan sang nenek dan bersembunyi di dalam rumah. Dan ketika si anak itu tiba di rumah, sang serigala segera menghabisi anak malang itu.

Kisah asli Little Red Riding Hood nyaris difilmkan secara utuh dalam film Hoodwinkled. Namun berhubung film itu dikhususkan untuk anak-anak, akhirnya versinya diubah dengan mengikuti alur sesuai dengan cerita yang kita ketahui saat ini. Jika tidak…. mungkin Kamu akan termuntah-muntah saat menontonnya


The Little Mermaid

“Under the sea…. under the sea…” Ya, Kamu tentu ingat lagu yang dinyanyikan oleh Sebastian si udang berisik dari dasar laut. Dengan aksen Jamaikanya dia menghibur kita dengan lagu yang menyenangkan itu. Kisah si Putri Duyung ini pun begitu menyentuh dan disuka oleh banyak orang hingga hari ini. Namun tahukah Kamu bahwa kisah si Putri Duyung itu tidaklah seindah yang Veroholic ketahui?

Dalam versi aslinya, Ariel si Putri Duyung selama menjadi manusia dibekali dengan pisau yang terselip rapi di balik rambutnya yang panjang dan tebal. Tujuannya sederhana, jika ada orang yang mencurigai keberadaannya sebagai Putri Duyung, maka Ariel harus membunuh orang itu. Dia harus melakukan hal ini untuk melindungi jati dirinya, serta keselamatan kerajaan Neptunus dan spesies Mermaid di laut agar tidak menjadi buruan manusia.

Dalam perkembangan kisahnya, kisah cinta Ariel berakhir tragis. Cintanya bertepuk sebelah tangan, dan sang pangeran meninggalkannya untuk menikah dengan gadis lain. Hal ini membuat Ariel patah hati dan akhirnya memilih membunuh dirinya sendiri dengan pisau yang dibawanya. Dari sinilah muncul istilah “Mermaid Tears” (Air mata Putri Duyung).